Minggu, 19 Mei 2013

Terima Kasih

“Gomawoyo”, lirih ucap seorang nenek kepada saya saat saya membeli bawang putihnya yang hampir busuk di suatu sudut pasar. Sejenak saya tertegun. Sejenak kemudian saya  terharu. Sejenak kemudian saya nyaris menangis saat menatap kedua bola matanya. Kata tersebut diucapkan dengan kesungguhan, saya tahu itu.
Thankyou, merci, grazie, syukran, arigato, danke, dan xiexie adalah beberapa dari ratusan kata di dunia yang mempunyai makna sama dengan kata di atas. Dalam Bahasa Indonesia kita mengenalnya sebagai terima kasih. Kamus Besar Bahasa Indonesia memberinya makna sebagai rasa syukur. Berterima kasih berarti melahirkan rasa syukur atau membalas budi setelah menerima kebaikan dan sebagainya.

Rasa syukur hampir selalu mendorong kita untuk membalas budi atas kebaikan yang kita peroleh. Balasan yang paling ringan yang bisa kita berikan terwujud dalam kata, seperti kata-kata tersebut diatas. Ada kalanya rasa syukur itu begitu kuat sehingga kita ingin memberikan lebih dari sekedar kata, yakni berupa perbuatan. Bagi yang pernah menonton sebuah film asing yang berjudul Make It Forward tentu dapat mengerti dahsyatnya efek dari rasa syukur tersebut. Kebaikan yang terus melahirkan kebaikan lain yang bisa saja berubah menjadi kebaikan yang mendunia suatu saat.
Manusia adalah makhluk tuhan yang paling banyak mendapatkan kebaikan dari-Nya, yang jika kita berusaha menghitungnya sungguh kita tak akan dapat melakukannya. “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.” (QS. An-Nahl: 18).Orang-orang yang menyadari segala kebaikan yang diperolehnya tersebut, maka mereka senantiasa merasakan syukur di dadanya. Hingga syukur itu mewujud ke dalam amal kebaikan. Hal ini mengingatkan saya pada suatu fragmen kehidupan Rasulullah SAW saat Aisyah bertanya kenapa beliau begitu tekun bangun shalat malam hingga kedua kakinya bengkak, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosanya baik di masa lalu maupun di masa yang akan datang. Manusia agung itu menjawab “Tidak pantaskah aku menjadi hamba yang bersyukur?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar